Awalnya Cuma Demam Biasa, Bocah 2 Tahun Ini Alami Koma Lantaran Orang Tua Salah Beri Takaran Obat
07.39
Melihat anak-anak demam, orang tua tentu akan merasa panik dan ingin segera mengobatinya. Tapi hati-hati, melansir kabar dari Vietnamnet.vn pada Sabtu (24/8/2019), seorang bocah dinyatakan alami gagal hati gara-gara orang tua salah beri takaran obat.
Phan Hong Sang, Wakil Kepala Departemen Pengendalian Racun Intensif, Rumah Sakit Umum di Phu Tho, Vietnam, mengatakan bahwa pasien TVD, yang berusia 27 bulan dalam kondisi kritis.
Bocah tersebut harus dipindahkan ke rumah sakit darurat pada pada 14 Agustus 2019 lalu, dalam kondisi kritis karena antipiretik parasetamol.
Pasien dirawat di rumah sakit dalam keadaan, lemah, demam tinggi 38 derajat, kesulitan bernapas, paru-paru berventilasi buruk, dan hati membesar 2cm di bawah panggul.
Dokter mendiagnosis, pasien mengalami asidosis metabolik parah (PH 7.1) berdasarkan pneumonia atau radang paru-paru.
Keluarga mengatakan setiap anaknya mengalami demam tinggi dan sesak nafas, mereka memberinya parasetamol antipiretik 500mg x 4 kapsul dalam sehari.
Hal itu telah dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
Setelah selamtakan oleh dokter, balita malang tersebut justru mengalami koma dan pupilnya menunjukkan kontraksi.
Setelah dicek bocah tersebut dinyatakan alami gagal hati kronis, hingga terjadi peningkatan enzim hati serta terjadi peningkatan bilirubin.
Setelah penanganan yang gagal tersebut, pasien akhirnya kembali dirujuk ke Rumah Sakit Anak Nasional untuk perawatan lebih lanjut.
Pelajaran buat kita, untuk tidak sembarangan dan agar selalu berhati-hati dalam memberikan obat kepada anak-anak. Baca petunjuk penggunaan dan tidak perlu digunakan jika tidak tahu takaran pastinya.
Dosis yang lebih banyak tidak menjamin kesembuhan, justru bisa jadi bahaya yang merugikan anak-anak kita.
Semoga peristiwa tersebut bermanfaat bagi kita dalam menjaga kesehatan keluarga dan anak-anak di rumah.
Bocah tersebut harus dipindahkan ke rumah sakit darurat pada pada 14 Agustus 2019 lalu, dalam kondisi kritis karena antipiretik parasetamol.
Pasien dirawat di rumah sakit dalam keadaan, lemah, demam tinggi 38 derajat, kesulitan bernapas, paru-paru berventilasi buruk, dan hati membesar 2cm di bawah panggul.
Dokter mendiagnosis, pasien mengalami asidosis metabolik parah (PH 7.1) berdasarkan pneumonia atau radang paru-paru.
Keluarga mengatakan setiap anaknya mengalami demam tinggi dan sesak nafas, mereka memberinya parasetamol antipiretik 500mg x 4 kapsul dalam sehari.
Hal itu telah dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
Setelah selamtakan oleh dokter, balita malang tersebut justru mengalami koma dan pupilnya menunjukkan kontraksi.
Setelah dicek bocah tersebut dinyatakan alami gagal hati kronis, hingga terjadi peningkatan enzim hati serta terjadi peningkatan bilirubin.
Setelah penanganan yang gagal tersebut, pasien akhirnya kembali dirujuk ke Rumah Sakit Anak Nasional untuk perawatan lebih lanjut.
Pelajaran buat kita, untuk tidak sembarangan dan agar selalu berhati-hati dalam memberikan obat kepada anak-anak. Baca petunjuk penggunaan dan tidak perlu digunakan jika tidak tahu takaran pastinya.
Dosis yang lebih banyak tidak menjamin kesembuhan, justru bisa jadi bahaya yang merugikan anak-anak kita.
Semoga peristiwa tersebut bermanfaat bagi kita dalam menjaga kesehatan keluarga dan anak-anak di rumah.