Pertolongan Pertama Angin Duduk untuk Turunkan Risiko Mematikan

Pertolongan pertama angin duduk adalah kunci utama untuk mencegah komplikasi mematikan akibat penyakit tersebut.

Sekilas Tentang Angin Duduk

Angin duduk alias angina pektoris merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan nyeri dada. Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, kondisi tersebut bisa disebabkan oleh penyempitan pada pembuluh darah.

“Angin duduk biasanya disebabkan karena jantung koroner. Kondisi ini terjadi ketika adanya penyempitan atau penumpukan dari akumulasi plak di sekitar pembuluh darah,” kata dr. Iqbal.

“Plak di pembuluh darah berasal dari tumpukan lemak. Semakin banyak lemak (dan plak) yang terbentuk, semakin sempit pula ukuran pembuluh darah. Akibatnya, jantung tidak kedapatan oksigen dalam kadar yang cukup,” tegasnya.

Secara umum, angin duduk biasanya disertai dengan gejala-gejala berikut ini:

Dada terasa nyeri dan tidak nyaman, seperti tertimpa beban atau benda berat.

Nyeri bisa menjalar ke area pundak, punggung, leher, dan lengan.

Nyeri dada biasanya dirasakan ketika beraktivitas atau melakukan kegiatan yang membuat jantung berpacu lebih cepat.

Nyeri dada akan berkurang ketika istirahat.

Nyeri dada dapat disertai keluhan keringat dingin, pusing, dan sesak napas.

Pertolongan Pertama Angin Duduk

Angin duduk bisa berbahaya dan mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan benar. Karena itu, ketahui pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko komplikasi akibat kondisi tersebut:

Istirahat

Jika dada mulai terasa nyeri hingga menyebabkan sesak napas, segera hentikan aktivitas dan cobalah untuk beristirahat.

Berbaringlah sambil mengatur napas, agar tubuh lebih relaks. Pastikan posisi kepala lebih tinggi daripada dada. Anda dapat menggunakan bantal tambahan.

Minta Bantuan Orang Terdekat

Jika rasa sakit sudah tidak tertahankan, minta tolong orang terdekat untuk membawa Anda ke rumah sakit.

“Kalau muncul gejala, apalagi ada faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan oleh dokter,” saran dr. Iqbal.

“Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan yang sesuai dengan gejala, misalnya pengencer darah atau obat golongan nitrat,” sambungnya.

Perhatikan Hal Ini

Tidak ada cara mengatasi angin duduk yang lebih baik daripada tindakan pencegahan. Berdasarkan dr. Iqbal, kondisi tersebut dapat dicegah dengan rutin mengontrol tekanan darah dan  kolesterol.

Selain itu, olahraga yang cukup serta konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang juga tidak boleh dilupakan.

“Konsumsilah makanan berserat, seperti sayur, buah, dan biji-bijian. Kurangi juga makanan olahan atau yang mengandung lemak jenuh,” ucap dr. Iqbal.

“Sebisa mungkin, hitunglah juga jumlah kalori dari makanan agar tidak lebih dari jumlah yang dibutuhkan. Hentikan pula mengonsumsi alkohol, dan beristirahatlah selama minimal 8 jam dalam sehari,” pungkasnya.

Pertolongan pertama angin duduk adalah kunci utama untuk menurunkan risiko komplikasi mematikan akibat penyakit tersebut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel